Kantor Urusan Agama Kecamatan Pamotan
Kantor Urusan Agama Kecamatan Pamotan
Image 1
Image 2
Image 3
Image 4
Image 5

Menyikapi Suami yang Kecanduan Judi Online dalam Perspektif Islam


Permasalahan rumah tangga adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan pernikahan. Dalam konteks Islam, rumah tangga merupakan institusi yang sakral dan menjadi tempat pembentukan akhlak, ketenangan, dan kebahagiaan bagi suami, istri, dan anak-anak. Namun, salah satu tantangan yang semakin marak di era digital adalah kebiasaan buruk seperti kecanduan judi online yang dapat merusak keharmonisan keluarga. Judi, baik secara langsung maupun online, dalam pandangan Islam merupakan perbuatan yang jelas diharamkan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung." (QS. Al-Ma'idah: 90).

Dari ayat ini, terlihat jelas bahwa judi termasuk dalam kategori perbuatan yang dilarang keras karena mendatangkan keburukan baik dari segi moral, sosial, maupun ekonomi. Dalam situasi di mana suami terjebak dalam kecanduan judi online, seorang istri sebagai pendamping hidup harus memiliki sikap yang bijak dan sesuai dengan ajaran Islam untuk menghadapi masalah tersebut.

Langkah pertama yang perlu dilakukan seorang istri adalah bersabar dan berdoa kepada Allah SWT. Kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi setiap ujian, termasuk masalah rumah tangga. Allah SWT berfirman: "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat itu) sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS. Al-Baqarah: 45).

Seorang istri perlu memahami bahwa ujian berupa kecanduan judi online suaminya adalah bagian dari takdir Allah yang harus dihadapi dengan lapang dada. Namun, bersabar bukan berarti berdiam diri. Islam mengajarkan bahwa setiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Dalam hal ini, seorang istri dapat mengingatkan suaminya tentang bahaya judi, baik dari sudut pandang agama maupun dampaknya terhadap keluarga. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran, hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; dan jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman." (HR. Muslim).

Pendekatan komunikasi yang baik dan penuh kelembutan sangat penting dilakukan. Sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan, dalam berdakwah atau menyampaikan nasihat, harus dengan cara yang santun dan penuh kasih sayang. Allah SWT berfirman: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl: 125).

Selanjutnya, seorang istri juga perlu mencari akar permasalahan yang menyebabkan suaminya kecanduan judi online. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab, seperti tekanan ekonomi, pergaulan, atau kurangnya kesadaran agama. Dengan memahami penyebab tersebut, istri dapat membantu suaminya menemukan solusi yang tepat untuk keluar dari kebiasaan buruk tersebut.

Dalam beberapa kasus, kecanduan judi online dapat disebabkan oleh lemahnya pemahaman agama. Oleh karena itu, istri dapat mengajak suami untuk meningkatkan keimanan, misalnya dengan mendengarkan ceramah, membaca Al-Qur'an, atau menghadiri kajian bersama. Rasulullah SAW bersabda: "Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau kamu membeli darinya, atau kamu mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedap darinya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Jika suami tetap sulit meninggalkan kebiasaan buruknya, seorang istri dapat meminta bantuan pihak ketiga, seperti orang tua, mertua, atau ulama yang dihormati. Dalam Islam, mencari nasihat dari orang-orang yang berilmu adalah salah satu cara untuk menyelesaikan konflik rumah tangga. Rasulullah SAW bersabda: "Agama itu adalah nasihat." (HR. Muslim).

Namun, jika kecanduan judi online sudah sampai pada tahap merusak kehidupan keluarga, seperti menghabiskan harta untuk berjudi atau menelantarkan istri dan anak, seorang istri memiliki hak untuk meminta solusi yang lebih tegas. Dalam hal ini, Islam memberikan hak kepada istri untuk mengajukan gugatan cerai jika suaminya tidak berubah dan terus melakukan perbuatan yang merugikan keluarga. Rasulullah SAW bersabda: "Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh saling membahayakan." (HR. Ibnu Majah).

Permintaan cerai dalam Islam harus menjadi langkah terakhir setelah semua usaha untuk memperbaiki keadaan tidak berhasil. Allah SWT berfirman: "Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya." (QS. An-Nisa: 130).

Namun, sebelum mengambil langkah tersebut, seorang istri hendaknya tetap memohon petunjuk kepada Allah SWT melalui shalat istikharah. Keputusan besar seperti ini harus didasarkan pada keyakinan bahwa langkah tersebut adalah yang terbaik untuk masa depan keluarga.

Selain itu, seorang istri juga harus melindungi anak-anak dari dampak negatif kecanduan judi online suaminya. Anak-anak perlu mendapatkan pendidikan yang baik dan tidak terpengaruh oleh kebiasaan buruk ayahnya. Istri harus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak, sebagaimana firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (QS. At-Tahrim: 6).

Kesimpulannya, menyikapi suami yang kecanduan judi online adalah ujian yang memerlukan kesabaran, kebijaksanaan, dan tindakan yang sesuai dengan syariat Islam. Seorang istri memiliki tanggung jawab untuk mendampingi suaminya keluar dari kebiasaan buruk ini, namun juga berhak mengambil langkah tegas jika keadaan tidak kunjung membaik. Dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam dan memohon pertolongan Allah SWT, diharapkan keluarga dapat kembali kepada jalan yang benar dan meraih keberkahan hidup.

Posting Komentar