Kantor Urusan Agama Kecamatan Pamotan
Kantor Urusan Agama Kecamatan Pamotan
Image 1
Image 2
Image 3
Image 4
Image 5

Pesantren Ramadhan 1446H: Penyuluh KUA Pamotan Ajak Siswa dan Guru SMK NU Pamotan Perkuat Moderasi Beragama


Kantor Urusan Agama Kecamatan Pamotan – Sri Setyaningsih, seorang penyuluh agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pamotan, berperan sebagai narasumber dalam kegiatan Pesantren Ramadan yang diselenggarakan di Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMK NU) Pamotan pada Kamis, 6 Maret 2025. Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB ini menghadirkan peserta dari kalangan siswa dan guru, dengan tujuan utama memperkuat pemahaman dan praktik moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pemaparannya, Sri Setyaningsih, atau yang akrab disapa Tya, menekankan bahwa moderasi beragama merupakan prinsip yang harus dijalankan oleh setiap individu guna menciptakan harmoni sosial. "Moderasi beragama bukan sekadar konsep, melainkan suatu sikap hidup yang menekankan keseimbangan dalam beragama, tidak ekstrem ke kiri maupun ke kanan, serta selalu mengedepankan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan saling menghormati," ujar Tya dalam salah satu sesi penyampaian materi. Ia juga menambahkan bahwa sikap moderat dapat mencegah munculnya konflik sosial yang sering kali berakar pada kesalahpahaman dalam memahami ajaran agama.

Lebih lanjut, Tya menjelaskan bahwa penerapan moderasi beragama sangat relevan dalam dunia pendidikan, terutama bagi siswa yang tengah berada dalam fase pencarian jati diri. "Sekolah merupakan wadah utama dalam membentuk karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan sikap inklusif terhadap keberagaman," ungkapnya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh siswa untuk selalu mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan menolak segala bentuk kekerasan maupun intoleransi atas nama agama.

Dalam kesempatan yang sama, para guru SMK NU Pamotan juga diberikan pemahaman mengenai peran mereka sebagai pendidik dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada siswa. Menurut Tya, guru memiliki peran strategis dalam membangun lingkungan belajar yang kondusif, di mana setiap siswa dapat mengekspresikan keyakinannya tanpa rasa takut atau tekanan dari pihak lain. "Tugas pendidik bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk pola pikir yang terbuka, kritis, dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan," tuturnya.

Pesantren Ramadan yang diselenggarakan di SMK NU Pamotan ini menjadi salah satu upaya konkret dalam menginternalisasi nilai-nilai keislaman yang moderat di kalangan pelajar. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dan tenaga pendidik SMK NU Pamotan semakin menyadari pentingnya sikap moderasi dalam beragama dan kehidupan sosial.

[/red]

Posting Komentar